Home » Artikel » Kalibrasi » Cara Penggunaan Osiloskop, Fungsi dan Langkah Kalibrasinya
Cara Penggunaan Osiloskop

Cara Penggunaan Osiloskop, Fungsi dan Langkah Kalibrasinya

Cara Penggunaan Osiloskop, Fungsi dan Langkah Kalibrasinya

Lembaga Training – Osiloskop merupakan salah satu perangkat yang sangat penting dalam dunia elektronika. Perangkat ini digunakan untuk mengamati sinyal listrik dalam bentuk grafik yang dapat memberikan informasi tentang frekuensi, amplitudo, dan bentuk gelombang. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang penggunaan osiloskop, fungsi-fungsi utamanya, serta langkah-langkah kalibrasi yang diperlukan.

Apa itu Osiloskop?

Osiloskop adalah alat ukur elektronik yang sangat penting dalam bidang teknik dan ilmu elektronika. Secara umum, osiloskop digunakan untuk mengamati dan menganalisis sinyal listrik dalam bentuk grafik yang disebut gelombang. Gelombang ini merepresentasikan perubahan tegangan terhadap waktu pada suatu rangkaian listrik.

Secara lebih mendalam, osiloskop bekerja dengan prinsip dasar pengukuran tegangan listrik terhadap waktu. Osiloskop dapat menangkap dan menampilkan sinyal listrik yang bervariasi seiring waktu, yang memungkinkan pengguna untuk memahami karakteristik sinyal seperti amplitudo, frekuensi, fase, dan bentuk gelombang.

Osiloskop atau Oscilloscope umumnya digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari laboratorium elektronika, pemeliharaan peralatan elektronik, hingga penelitian dan pengembangan perangkat elektronik. Keunggulan osiloskop terletak pada kemampuannya untuk memberikan representasi visual yang jelas dan akurat dari sinyal listrik, sehingga memudahkan pengguna dalam menganalisis dan memecahkan masalah dalam rangkaian elektronik.

Dengan kata lain, osiloskop merupakan alat yang sangat penting bagi para insinyur, teknisi, dan ahli elektronika untuk memahami, mengukur, dan menganalisis sinyal listrik dalam berbagai konteks dan aplikasi. Dengan menggunakan osiloskop, pengguna dapat memperoleh wawasan yang mendalam tentang perilaku sinyal listrik dan melakukan diagnosis yang akurat terhadap berbagai masalah dalam rangkaian listrik dan elektronik.

Cara Kerja Osiloskop

Osiloskop bekerja dengan prinsip dasar pengukuran dan pemrosesan sinyal listrik dalam bentuk grafik yang disebut gelombang. Proses ini melibatkan beberapa tahapan yang meliputi pengukuran, penguatan, pemantulan, dan tampilan grafis pada layar osiloskop. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai cara kerja osiloskop:

  1. Pengukuran Sinyal: Osiloskop pertama-tama melakukan pengukuran terhadap sinyal listrik yang ingin diamati. Sinyal ini dapat berasal dari berbagai sumber seperti generator gelombang, rangkaian listrik, atau perangkat elektronik lainnya. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan probe yang terhubung ke bagian tertentu dalam rangkaian listrik.
  2. Penguatan Sinyal: Setelah sinyal diukur, osiloskop memperkuat sinyal tersebut menggunakan sirkuit penguat. Penguatan ini bertujuan untuk meningkatkan amplitudo sinyal sehingga dapat dengan jelas terlihat pada layar osiloskop. Penguatan sinyal juga membantu mengatasi kelemahan sinyal yang lemah atau terdistorsi.
  3. Pemantulan Sinyal: Sinyal yang telah diperkuat kemudian dipantulkan pada layar osiloskop melalui tabung sinar katode (CRT) atau panel LCD. Tabung sinar katode bekerja dengan mengarahkan aliran elektron yang dipercepat menuju fosfor yang ada di layar, sehingga menyebabkan fosfor tersebut berpendar dan membentuk grafik gelombang yang merepresentasikan sinyal listrik.
  4. Tampilan Grafis: Sinyal listrik yang dipantulkan pada layar osiloskop ditampilkan dalam bentuk grafik yang disebut gelombang. Gelombang ini merepresentasikan perubahan tegangan terhadap waktu dalam rangkaian listrik. Pengguna dapat mengamati berbagai karakteristik gelombang seperti amplitudo, frekuensi, dan bentuk gelombang secara visual.

Selain tahapan-tahapan di atas, osiloskop juga dilengkapi dengan berbagai kontrol dan fitur yang memungkinkan pengguna untuk mengatur tampilan grafis, melakukan pengukuran, dan menganalisis sinyal listrik dengan lebih detail. Pengguna dapat mengatur skala sumbu vertikal dan horizontal, memilih kondisi trigger untuk memicu pemantulan sinyal, serta menggunakan fitur-fitur lain seperti penyimpanan data dan analisis gelombang.

Dengan cara kerja yang kompleks namun intuitif, osiloskop menjadi alat yang sangat berguna dalam berbagai aplikasi elektronika. Kemampuannya untuk memberikan representasi visual yang jelas dan akurat dari sinyal listrik memungkinkan pengguna untuk memahami dan menganalisis perilaku sinyal dengan lebih baik, serta melakukan diagnosis dan pemecahan masalah dalam rangkaian listrik dan elektronik.

Bagian atau Fitur Osiloskop

Osiloskop dilengkapi dengan berbagai fitur yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pengukuran, analisis, dan visualisasi sinyal listrik dengan lebih baik. Berikut adalah beberapa fitur utama yang dimiliki oleh osiloskop:

  1. Triggering: Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menentukan kondisi yang memicu pemantulan sinyal pada layar osiloskop. Dengan menggunakan fitur triggering, pengguna dapat mengatur osiloskop untuk memicu pemantulan sinyal saat mencapai ambang tertentu, frekuensi tertentu, atau pola tertentu. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengamati sinyal yang berulang dengan stabil dan konsisten.
  2. Pengukuran: Osiloskop dilengkapi dengan fitur pengukuran yang memungkinkan pengguna untuk mengukur berbagai parameter sinyal seperti amplitudo, frekuensi, periode, siklus kerja, dan banyak lagi. Fitur pengukuran ini memudahkan pengguna untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang karakteristik sinyal yang diamati.
  3. Penyimpanan Data: Osiloskop digital memiliki kemampuan untuk menyimpan data gelombang dalam bentuk digital. Fitur penyimpanan data ini memungkinkan pengguna untuk merekam dan menyimpan data gelombang untuk analisis lebih lanjut atau referensi di masa depan. Pengguna juga dapat mengambil tangkapan layar (screenshot) atau merekam gelombang dalam bentuk file digital untuk dokumentasi atau berbagi informasi dengan orang lain.
  4. Tampilan dan Skala: Osiloskop dilengkapi dengan kontrol untuk mengatur tampilan grafis gelombang. Pengguna dapat mengatur skala sumbu vertikal dan horizontal untuk memperbesar atau memperkecil tampilan gelombang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, pengguna juga dapat mengatur parameter visual lainnya seperti warna, kontras, dan brightness untuk meningkatkan kejelasan dan akurasi tampilan.
  5. Fitur Matematika: Osiloskop seringkali dilengkapi dengan fitur matematika yang memungkinkan pengguna untuk melakukan operasi matematika pada sinyal yang diamati. Fitur ini dapat digunakan untuk melakukan integrasi, diferensiasi, penjumlahan, pengurangan, dan fungsi matematika lainnya pada gelombang. Hal ini memungkinkan pengguna untuk melakukan analisis lebih lanjut atau pemrosesan data langsung pada layar osiloskop.
  6. Fitur Pengukuran Otomatis: Beberapa osiloskop dilengkapi dengan fitur pengukuran otomatis yang dapat secara otomatis mengukur dan menampilkan parameter-parameter penting dari sinyal yang diamati. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan hasil pengukuran secara cepat dan akurat tanpa perlu melakukan pengaturan manual.

Dengan fitur-fitur yang lengkap dan canggih, osiloskop menjadi alat yang sangat berguna dalam berbagai aplikasi elektronika. Kemampuannya untuk melakukan pengukuran, analisis, dan visualisasi sinyal listrik dengan akurat memungkinkan pengguna untuk memahami dan menganalisis berbagai aspek dari sinyal listrik, serta melakukan diagnosis dan pemecahan masalah dalam rangkaian listrik dan elektronik dengan lebih efisien.

Jenis-Jenis Osiloskop

Terdapat beberapa jenis osiloskop yang berbeda dengan karakteristik dan fitur yang unik. Berikut adalah beberapa jenis osiloskop yang umum digunakan:

  1. Osiloskop Analog: Osiloskop analog menggunakan teknologi tabung sinar katode (CRT) untuk menampilkan sinyal listrik secara visual. Osiloskop ini memiliki tampilan yang kontinu dan cenderung memberikan gambaran yang lebih halus tentang sinyal listrik. Meskipun telah banyak digantikan oleh osiloskop digital, osiloskop analog masih digunakan dalam beberapa aplikasi khusus.
  2. Osiloskop Digital: Osiloskop digital menggunakan teknologi pemrosesan digital untuk menampilkan dan menganalisis sinyal listrik. Osiloskop ini memiliki keunggulan dalam kemudahan penggunaan, fleksibilitas, dan kemampuan untuk menyimpan dan menganalisis data. Selain itu, osiloskop digital juga dilengkapi dengan berbagai fitur tambahan seperti penyimpanan data, analisis matematika, dan pengukuran otomatis.
Osiloskop Digital

3. Osiloskop Penyimpanan (Storage Oscilloscope): Osiloskop penyimpanan memiliki kemampuan untuk menyimpan data gelombang dalam jangka waktu tertentu. Hal ini memungkinkan pengguna untuk merekam dan menganalisis sinyal yang tidak terjadi secara terus-menerus. Osiloskop penyimpanan sangat berguna dalam aplikasi di mana diperlukan analisis sinyal dalam waktu yang lebih panjang atau ketika peristiwa yang jarang terjadi perlu dipantau dengan cermat.

4. Osiloskop Digital Berbasis PC: Osiloskop digital berbasis PC adalah jenis osiloskop yang menggunakan komputer pribadi (PC) sebagai antarmuka pengguna. Osiloskop ini biasanya terhubung ke PC melalui port USB atau Ethernet dan menggunakan perangkat lunak khusus untuk menampilkan dan menganalisis sinyal listrik. Osiloskop digital berbasis PC memiliki keunggulan dalam fleksibilitas dan kemampuan untuk melakukan pemrosesan data yang kompleks.

5. Osiloskop Seri (Serial Oscilloscope): Osiloskop seri adalah jenis osiloskop yang dirancang khusus untuk menganalisis sinyal serial seperti RS-232, SPI, I2C, dan UART. Osiloskop seri dilengkapi dengan fitur-fitur yang memungkinkan pengguna untuk memantau dan menganalisis komunikasi serial antara perangkat elektronik dengan akurat. Hal ini membuat osiloskop seri sangat berguna dalam pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak yang menggunakan komunikasi serial.

    Dengan beragam jenis osiloskop yang tersedia, pengguna dapat memilih osiloskop yang paling sesuai dengan kebutuhan aplikasi mereka. Setiap jenis osiloskop memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti jenis sinyal yang akan diamati, kebutuhan analisis, dan anggaran yang tersedia sebelum memilih osiloskop yang tepat.

    baca juga: Training Kalibrasi Kelistrikan RF Power Meter

    Fitur-fitur Osiloskop

    Fitur Osiloskop

    Osiloskop dilengkapi dengan berbagai fitur yang memudahkan pengguna dalam melakukan pengukuran dan analisis sinyal listrik. Beberapa fitur utama osiloskop meliputi:

    1. Triggering: Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menentukan kondisi yang memicu pemantulan sinyal pada layar osiloskop. Triggering penting untuk mengamati sinyal yang berulang dengan stabil.
    2. Pengukuran: Osiloskop dilengkapi dengan fitur pengukuran yang memungkinkan pengguna untuk mengukur parameter sinyal seperti frekuensi, amplitudo, dan periode.
    3. Penyimpanan Data: Osiloskop digital memiliki kemampuan untuk menyimpan data gelombang dalam bentuk digital, memungkinkan pengguna untuk merekam dan menganalisis data secara lebih lanjut.
    4. Tampilan dan Skala: Osiloskop dilengkapi dengan kontrol untuk mengatur tampilan gelombang, skala sumbu, dan parameter visual lainnya untuk meningkatkan kejelasan dan akurasi pembacaan.

    Pengaturan Osiloskop

    Pengaturan osiloskop merupakan langkah penting yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa perangkat tersebut dapat memberikan hasil pengukuran yang akurat dan relevan dengan kebutuhan pengguna. Berikut adalah beberapa langkah pengaturan osiloskop yang perlu diperhatikan:

    1. Pemilihan Mode: Langkah pertama dalam pengaturan osiloskop adalah memilih mode operasi yang sesuai dengan kebutuhan pengukuran. Osiloskop umumnya memiliki mode operasi analog dan digital. Mode analog lebih cocok untuk pengukuran sinyal kontinu dengan resolusi tinggi, sementara mode digital lebih cocok untuk analisis sinyal diskrit dan pemrosesan digital.
    2. Skala Pengukuran: Setelah memilih mode operasi, pengguna perlu mengatur skala pengukuran sumbu vertikal dan horizontal. Skala pengukuran ini ditentukan berdasarkan rentang dan resolusi sinyal yang akan diukur. Pengaturan yang tepat akan memastikan bahwa gelombang terlihat jelas dan sesuai dengan batasan layar osiloskop.
    3. Pengaturan Trigger: Triggering adalah fitur penting dalam osiloskop yang digunakan untuk memicu pemantulan sinyal pada layar osiloskop. Pengguna perlu menentukan kondisi trigger yang sesuai untuk menangkap sinyal yang diinginkan dengan stabil. Pengaturan trigger meliputi ambang tegangan, arah pemantulan, dan jenis sinyal trigger yang digunakan.
    4. Pemilihan Probe: Pengguna perlu memilih probe yang sesuai dengan tegangan dan impedansi sinyal yang akan diukur. Probe yang salah dapat menyebabkan distorsi atau kesalahan pengukuran. Selain itu, pengguna juga perlu memastikan bahwa probe terhubung dengan benar ke osiloskop dan rangkaian yang akan diukur.
    5. Pengaturan Tambahan: Osiloskop umumnya dilengkapi dengan berbagai pengaturan tambahan seperti skala pemantulan, modulasi, dan fitur pengukuran otomatis. Pengguna perlu mengatur parameter tambahan ini sesuai dengan kebutuhan pengukuran dan karakteristik sinyal yang diamati.
    6. Verifikasi Pengaturan: Setelah melakukan pengaturan, pengguna perlu memverifikasi bahwa pengaturan tersebut sesuai dengan kebutuhan pengukuran. Verifikasi dilakukan dengan mengamati sinyal yang ditampilkan pada layar osiloskop dan memastikan bahwa gelombang terlihat jelas dan sesuai dengan karakteristik yang diharapkan.

    Dengan melakukan pengaturan yang tepat, pengguna dapat memastikan bahwa osiloskop dapat memberikan hasil pengukuran yang akurat dan relevan dengan kebutuhan aplikasi mereka. Pengaturan yang baik juga memungkinkan pengguna untuk memaksimalkan kinerja osiloskop dan memperoleh informasi yang berharga dari sinyal listrik yang diamati.

    Seperti ini Cara Penggunaan Osiloskop

    Untuk menggunakan osiloskop dengan efektif, langkah-langkah berikut dapat diikuti:

    1. Persiapan Perangkat: Pastikan osiloskop dan probe terhubung dengan benar ke sumber sinyal yang akan diamati. Periksa juga pengaturan osiloskop seperti skala vertikal dan horizontal sebelum memulai pengukuran.
    2. Pemilihan Mode Operasi: Tentukan mode operasi osiloskop yang sesuai dengan jenis sinyal yang akan diamati. Mode analog cocok untuk sinyal kontinu, sementara mode digital lebih cocok untuk sinyal diskrit atau kompleks.
    3. Atur Skala Vertikal dan Horizontal: Sesuaikan skala vertikal untuk memastikan bahwa amplitudo sinyal dapat terlihat jelas pada layar osiloskop. Atur juga skala horizontal agar periode sinyal dapat terlihat dengan baik.
    4. Pengaturan Trigger: Tentukan kondisi trigger yang sesuai untuk memicu pemantulan sinyal pada layar osiloskop. Pengaturan ini dapat berupa ambang tegangan, polaritas, atau jenis sinyal yang diinginkan.
    5. Pengamatan Sinyal: Amati sinyal yang ditampilkan pada layar osiloskop dengan menggunakan probe. Perhatikan karakteristik sinyal seperti amplitudo, frekuensi, dan bentuk gelombang secara visual.
    6. Analisis Sinyal: Gunakan fitur-fitur analisis osiloskop seperti pengukuran otomatis atau fitur matematika untuk menganalisis sinyal dengan lebih mendalam. Lakukan pengukuran yang diperlukan untuk memahami karakteristik sinyal secara lebih akurat.
    7. Penyimpanan dan Dokumentasi: Simpan data pengukuran dan hasil analisis secara digital atau dengan menggunakan fitur penyimpanan osiloskop. Dokumentasikan hasil pengukuran untuk referensi di masa depan atau untuk berbagi informasi dengan orang lain.

    Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, pengguna dapat menggunakan osiloskop dengan lebih efektif dalam menganalisis dan memahami sinyal listrik dalam berbagai aplikasi elektronika. Hal ini akan membantu dalam pemecahan masalah dan pengembangan rangkaian elektronik dengan lebih baik.

    Contoh Penggunaan Osiloskop

    Osiloskop adalah alat yang sangat berguna dalam berbagai aplikasi elektronika dan memiliki banyak kegunaan dalam menganalisis dan memahami sinyal listrik. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan osiloskop dalam berbagai bidang:

    1. Elektronika Umum: Dalam elektronika umum, osiloskop digunakan untuk memantau dan menganalisis berbagai sinyal listrik seperti gelombang sinus, gelombang persegi, dan gelombang segitiga. Osiloskop memungkinkan teknisi elektronika untuk mengukur frekuensi, amplitudo, dan bentuk gelombang dengan akurat, yang sangat berguna dalam pemeliharaan dan perbaikan perangkat elektronik.
    2. Telekomunikasi: Dalam industri telekomunikasi, osiloskop digunakan untuk memeriksa kualitas dan integritas sinyal komunikasi seperti sinyal modulasi, pulsa digital, dan sinyal analog. Osiloskop memungkinkan insinyur telekomunikasi untuk memantau sinyal yang dipancarkan oleh perangkat komunikasi dan mengidentifikasi masalah seperti distorsi, jitter, atau gangguan interferensi.
    3. Pendidikan: Osiloskop juga digunakan dalam laboratorium pendidikan untuk membantu mahasiswa memahami konsep-konsep dasar dalam elektronika dan sinyal listrik. Mahasiswa dapat menggunakan osiloskop untuk melakukan eksperimen, mengukur sinyal, dan mempelajari karakteristik gelombang dengan lebih mendalam.
    4. Penelitian dan Pengembangan: Dalam penelitian dan pengembangan perangkat elektronik, osiloskop digunakan untuk menganalisis kinerja dan karakteristik perangkat elektronik baru. Osiloskop memungkinkan insinyur dan peneliti untuk memantau respons sinyal terhadap berbagai kondisi operasional dan mengidentifikasi area untuk perbaikan atau optimisasi.
    5. Pemrograman dan Embedded Systems: Dalam pengembangan perangkat lunak dan sistem tertanam (embedded systems), osiloskop digunakan untuk memeriksa dan memvalidasi interaksi antara perangkat keras dan perangkat lunak. Osiloskop memungkinkan pengembang untuk memantau sinyal kontrol, komunikasi serial, dan aktivitas perangkat keras secara real-time.
    6. Pemeliharaan Kendaraan: Dalam industri otomotif dan penerbangan, osiloskop digunakan untuk pemeliharaan dan diagnosis berbagai sistem elektronik seperti sistem kendali mesin, sistem injeksi bahan bakar, dan sistem navigasi. Osiloskop memungkinkan teknisi untuk memantau sinyal sensor dan aktuator dalam waktu nyata untuk mengidentifikasi masalah dan melakukan perbaikan yang diperlukan.

    Dengan berbagai contoh penggunaan di atas, osiloskop telah membuktikan dirinya sebagai alat yang sangat penting dan serbaguna dalam berbagai aplikasi elektronika.

    Kemampuannya untuk memantau, mengukur, dan menganalisis sinyal listrik dengan akurat membuatnya menjadi alat yang tak tergantikan dalam mendiagnosis masalah dan memecahkan tantangan dalam bidang elektronika modern.

    Cara Kalibrasi Osiloskop

    Kalibrasi osiloskop adalah proses penting untuk memastikan bahwa osiloskop memberikan hasil pengukuran yang akurat dan konsisten. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam melakukan kalibrasi osiloskop:

    1. Pemeriksaan Fisik: Langkah pertama dalam kalibrasi osiloskop adalah memeriksa kondisi fisik perangkat. Periksa layar osiloskop, probe, dan kontrol pengaturan untuk memastikan tidak ada kerusakan atau keausan yang dapat memengaruhi kinerja osiloskop.
    2. Kalibrasi Vertikal: Langkah selanjutnya adalah melakukan kalibrasi pada skala vertikal osiloskop. Gunakan sumber tegangan yang diketahui untuk menguji respons vertikal osiloskop. Atur osiloskop agar menampilkan sinyal tegangan yang diketahui dan sesuaikan pengaturan vertikal hingga respons osiloskop linier terhadap sinyal masukan.
    3. Kalibrasi Horizontal: Setelah melakukan kalibrasi vertikal, lanjutkan dengan kalibrasi skala horizontal osiloskop. Gunakan sumber tegangan yang diketahui untuk menguji skala waktu dan kecepatan sweep horizontal osiloskop. Atur osiloskop agar menampilkan gelombang dengan periode yang diketahui dan sesuaikan pengaturan horizontal hingga skala waktu dan kecepatan sweep sesuai dengan nilai yang diharapkan.
    4. Pengecekan Triggering: Uji fungsi trigger osiloskop untuk memastikan pemantulan sinyal yang sesuai dengan kondisi yang ditetapkan. Gunakan sumber tegangan yang bervariasi untuk memicu pemantulan sinyal pada osiloskop dan pastikan bahwa pemantulan terjadi pada titik yang diinginkan dan dengan stabilitas yang baik.
    5. Verifikasi Pengukuran: Setelah melakukan kalibrasi, verifikasi hasil pengukuran osiloskop dengan menggunakan sumber tegangan yang diketahui. Bandingkan hasil pengukuran osiloskop dengan nilai yang seharusnya diperoleh dan pastikan bahwa hasilnya sesuai dengan ekspektasi.
    6. Dokumentasi: Terakhir, dokumentasikan hasil kalibrasi osiloskop beserta tanggal kalibrasi dan hasil pengukuran. Hal ini penting untuk melacak kapan terakhir kali osiloskop dikalibrasi dan memastikan bahwa kinerjanya tetap optimal seiring waktu.

    Dengan melakukan langkah-langkah kalibrasi osiloskop secara teratur, pengguna dapat memastikan bahwa osiloskop memberikan hasil pengukuran yang akurat dan dapat diandalkan.

    Kalibrasi yang tepat juga memungkinkan pengguna untuk memaksimalkan kinerja osiloskop dan memperoleh informasi yang akurat dari sinyal listrik yang diamati.

    Kesimpulan

    Oscilloscop atau yang sering disebut juga osiloskop adalah alat yang sangat penting dalam bidang teknik dan ilmu elektronika. Pengguna dapat memahami cara kerja osiloskop secara umum, jenis-jenis yang ada, fitur-fitur yang dimilikinya, pengaturan yang perlu dilakukan, serta contoh penggunaan dalam berbagai aplikasi elektronika.

    Dengan memahami dan menguasai penggunaan osiloskop secara menyeluruh, pengguna dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menganalisis dan memecahkan masalah dalam rangkaian listrik dan elektronik.

    Selain itu, langkah-langkah kalibrasi osiloskop juga penting untuk memastikan hasil pengukuran yang akurat.

    Apabila Anda ingin lebih mendalami langkah langkah teknik kalibrasi osiloskop, Anda bisa mengikuti Training Kalibrasi Oscilloscope di SPIN Training & Consulting.

    dipelatihan ini Anda akan dibimbing oleh instruktur yang Teregister sebagai assesor laboratorium dan mempunyai pengalaman di Quality Assurance lab uji dan kalibrasi. Segera hubungi kami

    Share This Post

    Artikel Terkini