Pelatihan ISO – Pengertian adjustment | Istilah adjustment di Laboratorium kerap digunakan bersamaan dengan istilah kalibrasi. Namun tidak sedikit orang yang menyamakan keduanya, padahal secara teknis, keduanya memiliki fungsi dan makna yang berbeda.
Banyak praktisi pemula, bahkan sebagian teknisi sekalipun, belum sepenuhnya memahami apa itu adjustment dan perannya dalam menjaga keakuratan alat ukur. Artikel ini akan membahas secara khusus pengertian adjustment, apa bedanya dengan kalibrasi, serta kenapa penyetelan alat tidak bisa dianggap sepele.
Apa Itu Adjustment dalam Konteks Kalibrasi?
Secara bahasa, adjustment artinya penyesuaian atau pengaturan. Dalam konteks teknik, khususnya dalam pengukuran, arti adjustment adalah proses melakukan penyetelan pada alat ukur agar hasil pengukurannya mendekati atau sama dengan nilai standar. Ini berbeda dengan kalibrasi yang hanya mencatat perbedaan antara hasil alat dan nilai acuan.
Kalibrasi berfungsi untuk mengetahui seberapa jauh penyimpangan alat terhadap nilai standar. Sementara itu, adjustment dilakukan untuk mengubah atau menyetel alat tersebut, sehingga hasil pengukurannya bisa kembali akurat.
Inilah yang membedakan antara kegiatan mengamati dengan kegiatan memperbaiki. Maka, memahami arti adjustment dengan tepat sangat penting dalam prosedur mutu laboratorium.
Adjustment: Proses yang Sering Dianggap Kalibrasi
Salah satu kesalahan umum di lapangan adalah menyebut proses adjustment sebagai kalibrasi. Padahal, ketika teknisi memutar tombol atau mengatur ulang perangkat lunak alat agar hasil ukur berubah mendekati nilai standar, mereka sedang melakukan adjustment, bukan kalibrasi.
Misalnya, saat sebuah neraca analitik menunjukkan angka 101 gram saat ditimbang beban 100 gram, lalu teknisi melakukan penyetelan agar neraca kembali menunjukkan angka 100 gram, maka itu adalah proses adjustment. Kalibrasi baru dilakukan setelahnya untuk memastikan bahwa hasilnya memang sudah sesuai dengan standar.
Kesalahan dalam memahami pengertian adjustment bisa berdampak serius, terutama dalam dokumentasi hasil pengukuran. Adjustment harus dicatat secara terpisah dan tidak boleh disamakan dengan kalibrasi, karena keduanya memiliki konsekuensi berbeda dalam sistem mutu laboratorium.
Baca juga: Kegunaan Amperemeter dalam Pemeliharaan dan Diagnosa Elektronik
Mengapa Adjustment Penting?
Dalam dunia kalibrasi, adjustment berperan sebagai langkah aktif untuk memastikan alat ukur tetap dapat digunakan secara andal. Tanpa adanya proses adjustment, alat yang menyimpang dari standar tetap akan digunakan, dan ini bisa memicu kesalahan pengukuran, kegagalan audit, hingga kerugian produksi atau keputusan teknis yang salah.
Adjustment juga membantu alat beradaptasi dengan pengaruh lingkungan yang terus berubah. Faktor seperti suhu, kelembaban, dan tekanan bisa memengaruhi kinerja alat ukur. Maka dari itu, penyesuaian alat melalui adjustment menjadi bagian penting dalam siklus pemeliharaan laboratorium.
Penyesuaian vs Kalibrasi: Apa Bedanya?
Kalibrasi adalah proses membandingkan hasil pengukuran alat terhadap standar yang diketahui nilainya, tanpa mengubah atau menyetel alat. Adjustment adalah penyesuaian yang dilakukan terhadap alat tersebut agar nilainya menjadi lebih akurat, biasanya setelah dilakukan kalibrasi dan ditemukan penyimpangan.
Dengan kata lain, adjustment bukan bagian dari kalibrasi, tetapi bisa menjadi tindak lanjut dari proses kalibrasi. Setelah adjustment dilakukan, kalibrasi biasanya diulang untuk memastikan bahwa alat sekarang sudah berada dalam rentang yang bisa diterima.
Dokumentasi Adjustment: Mengapa Harus Diperhatikan?
Dalam sistem manajemen laboratorium seperti ISO/IEC 17025, setiap tindakan penyetelan alat harus didokumentasikan dengan baik. Hal ini penting karena adjustment dapat mengubah riwayat pengukuran alat. Jika tidak tercatat, bisa menimbulkan keraguan dalam audit atau ketika data pengukuran dikaji ulang.
Selain itu, adjustment yang tidak terdokumentasi dengan benar dapat menimbulkan masalah dalam penyesuaian keuangan atau pelaporan internal, terutama jika alat digunakan dalam proses komersial atau pengujian legal. Maka, setiap perubahan, pengaturan ulang, atau koreksi terhadap alat harus dicatat lengkap.
Adaptasi Alat terhadap Perubahan
Alat ukur, seperti manusia, membutuhkan adaptasi terhadap situasi baru. Ketika terjadi perubahan pada lingkungan kerja, seperti fluktuasi suhu ruangan atau perubahan daya listrik, maka adjustment dapat menjadi solusi agar alat tetap memberikan hasil yang konsisten.
Hal ini sejalan dengan prinsip penyesuaian diri alat terhadap penyesuaian situasi yang terus berubah di lapangan.
Proses ini bukan hanya soal teknis, tetapi juga menunjukkan bagaimana laboratorium menjaga integritas data dan kualitas pengukuran. Dalam jangka panjang, kebiasaan melakukan adjustment yang tepat dapat meningkatkan keandalan sistem pengujian secara keseluruhan.
Rekomendasi Pelatihan: Training Kalibrasi Kelistrikan yang Direkomendasikan bagi Teknisi dan Engineer
Pengertian adjustment sering disalahpahami karena banyak yang menganggapnya sebagai bagian dari kalibrasi. Padahal, adjustment adalah proses penyetelan alat ukur agar hasil pengukurannya menjadi lebih mendekati nilai standar. Ini bukan sekadar istilah teknis, melainkan bagian penting dalam pengendalian mutu laboratorium.
Memahami apa arti adjustment akan membantu teknisi, laboran, dan manajer mutu membedakan mana yang harus dilakukan dalam prosedur kalibrasi, dan mana yang harus dicatat secara khusus untuk menjamin transparansi data.
Jika kamu tertarik memperdalam kemampuan teknis di laboratorium, pelajari juga teknik kalibrasi dan interpretasi data alat ukur bersama SPIN Sinergi, partner terbaik untuk pelatihan profesional laboratorium. Hubungi kami untuk pelatihan teknis berkualitas.
