Pelatihan ISO – Cara Menggunakan Termometer Infrared | Jika kamu baru pertama kali memegang infrared thermometer, rasanya sederhana: bidik, tekan tombol, angka muncul—selesai. Kenyataannya, akurasi bacaan sangat ditentukan oleh detail kecil yang sering terlewat: emisivitas permukaan, jarak–bintik (D:S), sudut pembacaan, hingga kondisi lingkungan seperti angin atau uap.
Itulah kenapa dua orang yang mengukur titik yang sama bisa mendapatkan hasil berbeda. Dengan memahami cara menggunakan termometer infrared yang benar, kamu bukan hanya mendapat angka, tetapi data yang bisa kamu percaya untuk keputusan harian maupun pekerjaan profesional.
Bayangkan skenario sehari-hari: di rumah, kamu mengecek suhu wajan sebelum menumis agar minyak tidak cepat rusak; di dapur komersial, petugas food safety perlu memastikan suhu makanan aman; di industri, teknisi memantau hot spot pada panel listrik atau bearing untuk mencegah downtime.
Di fasilitas kesehatan, perangkat non-kontak memudahkan skrining suhu tubuh dengan lebih higienis. Masing-masing butuh pendekatan tepat agar pembacaan konsisten—dan di sinilah cara menggunakan infrared thermometer secara metodis menjadi krusial.
Artikel ini akan memandu kamu dari dasar ke praktik: prinsip kerja singkat (tanpa rumit), langkah penggunaan yang runtut, metode uji cepat untuk cek keandalan, serta validasi dan pencatatan agar hasilmu dapat diaudit dan diulang kapan pun.
Kamu juga akan menemukan kesalahan umum—seperti mengukur permukaan mengilap tanpa koreksi, memilih mode yang salah (Body vs Surface), atau berdiri terlalu jauh hingga spot melampaui target—lengkap dengan solusinya.
Baca juga: Rumus Multimeter Analog & Cara Menghitung Multitester Secara Akurat
Sebelum mulai, siapkan beberapa hal sederhana: termometer infrared dengan baterai yang prima, kain mikrofiber untuk membersihkan lensa, dan electrical tape hitam/matte untuk pengujian pada permukaan reflektif. Jika ada, siapkan juga termometer kontak tepercaya sebagai pembanding.
Dengan persiapan ringkas ini, kamu siap menerapkan praktik terbaik yang akan mengurangi bias bacaan dan meningkatkan akurasi di situasi apa pun.
Mari kita mulai dari konsep kunci yang paling memengaruhi hasil—emisivitas, rasio jarak–bintik (D:S), dan waktu respon/averaging—sebelum melangkah ke prosedur penggunaan, uji cepat, validasi, dan catatan.
Prinsip Kerja & Istilah Kunci
Sebelum praktik, pahami tiga konsep yang paling menentukan hasil bacaan:
Emisivitas (ε)
- Menggambarkan kemampuan permukaan memancarkan radiasi inframerah.
- Banyak infrared thermometer default di ε = 0,95 (cocok untuk sebagian besar permukaan non-metal: kulit, plastik, kayu, makanan).
- Permukaan mengilap/metal reflektif (aluminium poles, stainless mirror) butuh perlakuan khusus: tutup area ukur dengan tape hitam/matte atau cat hitam doff, lalu ukur di atasnya.
Rasio Jarak–Bintik (Distance-to-Spot, D:S)
- Menentukan ukuran area yang “dibaca” dibanding jarak. Misal D:S 12:1 berarti pada jarak 12 cm, spot kira-kira 1 cm.
- Aturan praktis: target yang diukur harus lebih besar dari spot (ideal ≥ 2× diameter spot) agar tidak “tercemar” suhu di sekitarnya.
Waktu Respon & Averaging
- Beberapa model menampilkan MAX/MIN/AVG. Pastikan hold stabil 1–3 detik pada posisi yang sama sebelum merekam hasil.
Persiapan Alat & Lingkungan
- Pastikan baterai cukup, lensa sensor bersih (gunakan kain lembut).
- Set mode yang benar: beberapa alat punya Body (untuk dahi/arteri temporal) dan Surface (permukaan benda).
- Sesuaikan emisivitas. Jika ragu, mulai di 0,95, lalu verifikasi dengan metode uji (di bawah).
- Minimalkan gangguan: angin kencang, uap, sinar matahari langsung, atau permukaan sangat basah bisa memengaruhi bacaan.
Langkah Penggunaan yang Benar
1) Definisikan titik ukur
- Benda/permukaan: pilih area matte, kering, tidak berkilau.
- Suhu tubuh non-kontak: ikuti pedoman alat (mis. dahi/arteri temporal), bersihkan keringat atau makeup tebal.
2) Atur parameter
- Mode: Body vs Surface sesuai kebutuhan.
- Emisivitas: setel sesuai material.
- Alarm/offset: jika tersedia, pastikan sesuai SOP.
3) Tentukan jarak & sudut
- Gunakan jarak yang disarankan agar spot tepat menyelimuti target.
- Arahkan tegak lurus (90°) ke permukaan untuk meminimalkan refleksi.
4) Stabilkan lalu baca
- Tahan 1–3 detik sampai bacaan stabil, manfaatkan fitur hold.
- Untuk area luas (wajan, panel), gunakan scan lambat sambil perhatikan angka MAX.
5) Catat hasil penting
- Lokasi titik, jarak, emisivitas, waktu, kondisi lingkungan (angin, uap), dan hasil.
Dengan mengikuti urutan di atas, kamu otomatis telah menerapkan praktik terbaik cara menggunakan termometer infrared yang konsisten dan dapat diaudit.
Metode Uji Cepat untuk Memastikan Keandalan
Metode berikut membantu memverifikasi setelan dan kebiasaan ukur kamu sebelum pekerjaan utama.
A. Uji “Tape Hitam” pada Permukaan Reflektif
- Tempel electrical tape hitam/matte di area kecil pada logam mengilap.
- Tunggu 3–5 menit agar suhu tape setimbang.
- Set emisivitas ke 0,95, bidik tepat pada tape.
- Bandingkan dengan area mengilap di sebelahnya; nilai pada tape jauh lebih dapat dipercaya.
B. Uji Konsistensi Titik yang Sama
- Pilih satu titik permanen (mis. sudut panci, dinding oven, blok mesin).
- Ukur 5–10 kali dengan jarak/sudut yang sama.
- Ragam (range) bacaan seharusnya kecil. Jika besar, perbaiki jarak, sudut, atau emisivitas.
C. Uji Banding dengan Termometer Kontak (bila memungkinkan)
- Pilih permukaan matte yang mudah ditempel probe kontak (mis. tape hitam di pipa).
- Rekam suhu dengan termometer kontak yang tepercaya.
- Ukur titik sama dengan infrared thermometer.
- Selisih harus berada dalam spesifikasi pabrikan (mis. ±2 °C atau ±2% untuk model industri; klinis bisa ±0,2–0,3 °C—ikuti manual).
- Jika melenceng, sesuaikan emisivitas dan ulangi.
Catatan: Air es (ice bath) cocok untuk termometer kontak. Untuk IR, permukaan cair bisa memantul. Jika terpaksa, gunakan wadah hitam/matte dan aduk perlahan agar permukaan homogen—tetap utamakan keselamatan.
Validasi & Verifikasi Harian
Agar penggunaan harian tetap akurat, terapkan rutinitas sederhana berikut.
Rencana Validasi Berkala
- Saat penerimaan alat / paska servis: lakukan uji banding terhadap titik rujukan internal (tape hitam pada blok yang suhunya stabil) dan dokumentasikan.
- Bulanan/kuartalan: ulangi uji banding; simpan grafik trend selisih. Jika tren memburuk, jadwalkan kalibrasi.
Verifikasi Harian Sederhana
- Sebelum mulai kerja, uji satu titik rujukan internal cepat (mis. permukaan matte tertentu di ruang kerja).
- Catat bacaan; jika selisih > batas yang kamu tetapkan, selidiki (kebersihan lensa, jarak, sudut, angin).
Kriteria Penerimaan
- Tetapkan batas internal berdasarkan spesifikasi alat dan risiko aplikasi.
- Contoh: industri umum ±2 °C atau ±2% dari bacaannya; aplikasi kritis (mis. food safety) bisa lebih ketat sesuai SOP dan regulasi setempat.
Troubleshooting: Kesalahan Umum & Solusinya
- Hasil “melompat”/tidak stabil: periksa jarak (spot terlalu besar), angin/uap, atau permukaan mengilap.
- Bacaan terlalu rendah pada logam: tingkatkan emisivitas dan gunakan tape hitam.
- Perbedaan dengan termometer kontak: pastikan titik dan kedalaman ukur setara; ingat IR membaca permukaan, bukan suhu internal.
- Nilai tubuh tidak realistis: pastikan mode Body, permukaan dahi kering, dan lakukan aklimatisasi 10–15 menit setelah dari luar ruangan.
Catatan & Dokumentasi (Agar Audit-Siap)
Buat lembar pencatatan sederhana yang memuat:
- Tanggal & waktu, nama operator
- Merk/model/serial termometer
- Setelan: emisivitas, mode, alarm/offset
- Titik ukur & material, jarak & sudut
- Kondisi lingkungan: angin, uap, radiasi panas sekitar
- Hasil ukur, hasil uji banding, kriteria penerimaan, keputusan (OK/Investigasi)
- Tindakan perbaikan jika hasil melewati batas
Dengan dokumentasi rapih, proses kamu bukan hanya akurat, tetapi juga tertata dan bisa dipertanggungjawabkan saat pemeriksaan mutu.
Rekomendasi Pelatihan: Training Teknik Kalibrasi Suhu (Termometer)
FAQ Singkat
Apakah “lebih dekat” selalu lebih akurat?
Tidak selalu. Ikuti D:S. Terlalu dekat bisa membuat spot terlalu kecil dan sulit stabil; terlalu jauh membuat spot melebar ke area lain.
Berapa emisivitas untuk plastik/kayu/makanan?
Seringkali dekat 0,95. Namun tetap verifikasi dengan uji banding karena tiap material dan finishing berbeda.
Bisa untuk cairan?
Bisa, tapi permukaan dapat memantul. Gunakan wadah matte dan aduk perlahan agar seragam.
Ingin hasil ukur suhu yang konsisten dan tertelusur? Ikuti pelatihan kalibrasi suhu berstandar ISO/IEC 17025—mulai dari verifikasi hingga estimasi ketidakpastian sesuai ISO/IEC 17025. Hubungi kami sekarang.
