Training Laboratorium – Menggunakan multimeter analog ohm sebenarnya tidak sulit, tetapi banyak orang masih melakukan kesalahan kecil yang membuat hasil pengukuran menjadi tidak akurat. Padahal, multimeter analog memiliki keunggulan berupa respon jarum yang lebih “hidup” sehingga mudah mendeteksi perubahan resistansi secara real time.
Jika kamu sering mendapat hasil ukur yang membingungkan, bisa jadi kamu melakukan salah satu dari kesalahan berikut.
Agar lebih mudah dipahami, artikel ini membahas kesalahan-kesalahan umum, penyebabnya, hingga solusi praktis agar penggunaan simbol ohm meter, skala, dan jarum penunjuk dapat menghasilkan pembacaan yang tepat.
Memahami Dasar Multimeter Analog Ohm
Sebelum membahas kesalahannya, penting memahami bagian-bagian yang sering membuat pengguna keliru.
Mengenal Simbol dan Skala Ohm
Pada multimeter analog, simbol ohm meter biasanya ditandai dengan huruf Ω. Skala resistansi berada di bagian atas atau bagian tengah panel, ditandai dengan angka yang terbalik (dimulai dari 0 di sisi kanan dan tak berhingga di sisi kiri). Pola angka yang terbalik inilah yang sering menimbulkan salah baca bagi pemula.
Fungsi Zero Adjustment
Tiap pengukuran resistansi memerlukan penyetelan awal menggunakan tombol “zero adjust”. Banyak pengguna melewatkan langkah ini, padahal penyetelan jarum ke angka 0 sangat menentukan akurasi.
Pentingnya Memilih Rentang Skala
Karena multimeter analog ohm memakai selector berupa rentang (x1, x10, x100, dan seterusnya), pemilihan skala tidak boleh asal. Jika salah rentang, jarum bisa tidak bergerak atau justru mentok.
Kesalahan Umum Pengguna Multimeter Analog Ohm
Di bagian ini, kita kupas kebiasaan yang sering menimbulkan hasil pengukuran yang salah.
1. Mengukur Tanpa Melakukan Zero Adjustment
Ini adalah kesalahan paling sering terjadi. Banyak orang lupa menyetel posisi jarum ke angka 0 pada skala ohm sebelum mulai mengukur.
Jika tombol zero adjust tidak digunakan, jarum dapat berada di posisi yang terlalu ke kanan atau terlalu ke kiri. Akibatnya, pembacaan resistansi akan melenceng besar, terutama pada rentang ohm yang kecil.
Cara Menghindari:
- Hubungkan probe merah dan hitam terlebih dahulu.
- Putar tombol zero adjust hingga jarum tepat berada di angka 0 pada skala ohm.
- Jika jarum tidak bisa mencapai angka 0, ganti baterai internal multimeter.
2. Memilih Rentang Skala yang Tidak Tepat
Beberapa pengguna memilih rentang terlalu kecil, misalnya langsung memilih x1 untuk resistor berukuran besar. Akibatnya, jarum tidak bergerak atau menunjukkan nilai yang sangat kecil.
Sebaliknya, sebagian memilih rentang terlalu besar sehingga jarum hanya bergerak sedikit, membuat pembacaan sulit dilakukan.
Cara Menghindari:
- Jika tidak yakin nilai resistansi, mulai dari skala tertinggi.
- Turunkan rentang bertahap hingga jarum bergerak pada area tengah skala.
- Gunakan rentang di mana jarum tidak terlalu mentok kiri atau kanan.
3. Salah Membaca Skala Ohm
Skala ohm pada multimeter analog memang unik. Angkanya terbalik, sehingga pengguna baru sering salah membaca. Banyak yang membaca angka seolah-olah dari kiri ke kanan, padahal skala bekerja sebaliknya.
Cara Menghindari:
- Ingat bahwa 0 ada di kanan dan tak berhingga di kiri.
- Sesuaikan posisi jarum dengan faktor pengali (x1, x10, x100).
- Biasakan melihat skala ohm secara perlahan hingga terbiasa membaca angka terbalik.
4. Mengukur Komponen yang Masih Terhubung ke Rangkaian
Kesalahan berikutnya adalah mengukur resistor atau kabel yang masih berada di rangkaian aktif. Pengukuran resistansi harus dilakukan dalam keadaan rangkaian mati dan komponen dilepas satu sisi.
Jika tetap mengukur tanpa melepasnya, hasil resistansi bisa tertukar atau terpengaruh komponen lain.
Cara Menghindari:
- Pastikan rangkaian benar-benar tidak dialiri arus.
- Lepaskan salah satu kaki resistor atau komponen sebelum mengukur.
- Hindari mengukur rangkaian yang masih terhubung ke sumber listrik.
Baca juga: Cara Membaca Multimeter DCV bagi Pemula: Mengerti Simbol, Skala, dan Hasil Bacaan
5. Menggunakan Multimeter Saat Tangan Berkeringat atau Basah
Multimeter analog sangat sensitif terhadap resistansi tambahan. Sentuhan tangan yang basah, lembap, atau menyentuh logam probe terlalu lama dapat menambah nilai hambatan dan memengaruhi hasil.
Cara Menghindari:
- Pastikan tangan kering.
- Pegang probe pada bagian isolator, bukan logamnya.
- Hindari menyentuh kedua probe secara bersamaan saat mengukur komponen.
6. Tidak Memeriksa Kondisi Baterai
Pada mode ohm, multimeter analog mengandalkan baterai internal. Baterai yang lemah membuat zero adjustment sulit dilakukan dan jarum tidak responsif.
Cara Menghindari:
- Jika zero adjustment tidak mau tepat, segera cek baterai.
- Ganti baterai yang lemah agar jarum kembali sensitif.
- Simpan multimeter di tempat kering agar baterai lebih awet.
7. Salah Menggunakan Simbol Ohm Meter pada Selektor
Pengguna sering salah memutar selektor ke mode DCV atau ACV padahal ingin mengukur resistansi. Kesalahan ini bisa membuat jarum tidak bergerak sama sekali atau justru merusak multimeter bila rangkaian masih aktif.
Cara Menghindari:
- Pastikan posisi selektor berada tepat pada area Ω.
- Kenali tanda dan simbol ohm meter agar tidak keliru.
- Periksa sekali lagi sebelum menyentuhkan probe ke komponen.
Tips Tambahan Agar Hasil Ukur Lebih Akurat
Selain menghindari kesalahan umum di atas, ada beberapa langkah tambahan yang sering direkomendasikan teknisi berpengalaman.
Rekomendasi Praktis:
- Gunakan probe yang bersih dan tidak karatan.
- Hindari benturan keras agar jarum tetap presisi.
- Lakukan pengukuran lebih dari satu kali untuk memastikan konsistensi.
- Jika jarum tampak bergetar atau tidak stabil, periksa sambungan kabel probe.
Rekomendasi Pelatihan: Training Teknik Kalibrasi Kelistrikan Multimeter
Kesalahan dalam menggunakan multimeter analog ohm sering terjadi bukan karena alatnya rumit, tetapi karena kebiasaan kecil yang terlewat. Dengan memahami skala, simbol ohm meter, fungsi tombol zero adjust, dan teknik membaca jarum, kamu bisa mendapatkan hasil pengukuran yang jauh lebih akurat dan terpercaya.
Jika kamu ingin artikel lain yang membahas cara membaca ohm meter, skala analog, atau perbandingan dengan multimeter digital, tinggal beri tahu saja. Saya siap bantu buatkan.
Ingin memastikan teknisi dan tim inspeksi di perusahaan kamu mampu membaca dan mengkalibrasi multimeter dengan akurat sesuai standar industri?
Ikuti Pelatihan Teknik Kalibrasi Multimeter dari SPIN Sinergi Hubungi kami untuk jadwal dan kurikulum terbaru.
