Pelatihan ISO – Dalam statistik, memahami bagaimana data tersebar sangat penting untuk analisis yang akurat. Salah satu cara untuk mengukur sebaran data adalah dengan standar deviasi. Standar deviasi menunjukkan seberapa jauh setiap nilai dalam kumpulan data dari rata-rata.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang rumus standar deviasi data tunggal, cara menghitungnya, serta contoh soal untuk membantu pemahaman lebih lanjut.
Pengertian Standar Deviasi Data Tunggal
Standar deviasi data tunggal adalah ukuran statistik yang menunjukkan variasi atau sebaran data dari nilai rata-rata (mean). Semakin besar nilai standar deviasi, semakin besar variasi data terhadap rata-rata. Sebaliknya, semakin kecil nilai standar deviasi, semakin mendekati rata-rata nilai data tersebut.
Misalnya, dalam sebuah kelas, nilai ujian lima siswa adalah 70, 75, 80, 85, dan 90. Standar deviasi akan menunjukkan seberapa jauh nilai-nilai tersebut dari rata-rata nilai ujian.
Rumus Standar Deviasi Data Tunggal
Rumus standar deviasi untuk data tunggal adalah sebagai berikut:


Jika data yang dihitung merupakan keseluruhan populasi, maka pembaginya adalah n, bukan n-1.
Baca juga: Ketertelusuran Pengukuran dalam ISO/IEC 17025: Syarat dan Penerapannya
Langkah-langkah Menghitung Standar Deviasi Data Tunggal
Untuk menghitung standar deviasi data tunggal, ikuti langkah-langkah berikut:
- Tentukan nilai rata-rata (mean):

- Kurangkan setiap nilai dengan rata-rata, lalu kuadratkan hasilnya.
- Jumlahkan hasil kuadrat selisih tersebut.
- Bagi hasil jumlah kuadrat dengan n−1 jika sampel, atau n jika populasi.
- Ambil akar kuadrat hasilnya untuk mendapatkan standar deviasi.
Contoh Perhitungan Standar Deviasi Data Tunggal
Berikut tiga contoh soal beserta penyelesaiannya:
Contoh 1: Menghitung Standar Deviasi Nilai Ujian
Misalkan ada 5 siswa dengan nilai ujian: 70, 75, 80, 85, dan 90. Hitung standar deviasinya!
Penyelesaian:
- 1. Hitung rata-rata (mean):

- 2. Kurangkan setiap nilai dengan rata-rata, lalu kuadratkan hasilnya:

- 3. Jumlahkan hasil kuadrat:

- 4. Bagi dengan n − 1 karena ini adalah sampel:

- 5. Ambil akar kuadratnya:

Jadi, standar deviasi nilai ujian adalah 7.91.
Contoh 2: Standar Deviasi Berat Badan
Diketahui berat badan 6 orang adalah 55, 60, 65, 70, 75, 80 kg. Tentukan standar deviasinya!
Penyelesaian:
- 1. Hitung rata-rata (mean):

- 2. Hitung selisih, kuadratkan, lalu jumlahkan:

- 3. Bagi dengan n− 1 (karena sampel):

- 4. Akar kuadratnya:

Jadi, standar deviasi berat badan adalah 9.35 kg.
Contoh 3: Standar Deviasi Produksi Barang
Produksi harian sebuah mesin selama 4 hari adalah 100, 120, 130, dan 110 unit. Hitung standar deviasi produksinya!
Penyelesaian:
- 1. Hitung rata-rata (mean):

- 2. Hitung selisih, kuadratkan, dan jumlahkan:

- 3. Bagi dengan n− 1:

- 4. Akar kuadratnya:

Jadi, standar deviasi produksi adalah 12.91 unit.
Standar deviasi adalah salah satu ukuran statistik yang penting dalam memahami variasi data terhadap rata-rata. Dengan mengetahui cara menghitung standar deviasi, kita bisa menggunakannya untuk menganalisis tingkat penyebaran data dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, keuangan, dan industri.
Selain itu, penghitungan standar deviasi juga menjadi bagian penting dalam kalibrasi alat ukur. Dalam dunia kalibrasi, standar deviasi digunakan untuk mengevaluasi presisi suatu alat ukur, yaitu sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten dalam berbagai percobaan.
Misalnya, dalam pengujian laboratorium, pengukuran berulang terhadap suatu parameter harus menunjukkan hasil yang tidak menyimpang terlalu jauh satu sama lain. Jika standar deviasi terlalu besar, berarti alat ukur memiliki tingkat ketidakpastian yang tinggi dan perlu dilakukan perbaikan atau penyesuaian ulang.
Karena pentingnya aspek ini, penghitungan standar deviasi juga menjadi materi utama dalam pelatihan kalibrasi. Para teknisi dan analis di laboratorium kalibrasi dilatih untuk memahami konsep standar deviasi dalam rangka memastikan keakuratan dan keterpercayaan hasil pengukuran.
Dengan demikian, memahami standar deviasi bukan hanya bermanfaat dalam analisis data secara umum, tetapi juga menjadi keterampilan yang krusial dalam bidang metrologi dan pengendalian kualitas.
Dengan menguasai konsep standar deviasi dan penerapannya dalam kalibrasi, kita dapat meningkatkan keakuratan pengukuran serta memastikan bahwa alat ukur yang digunakan memenuhi standar industri dan regulasi yang berlaku.
Jika Anda mengalami kendala dalam teknik kalibrasi alat ukur, SPIN Sinergi hadir sebagai solusi terbaik! Sebagai penyedia pelatihan profesional terpercaya, kami siap membantu Anda menguasai teknik kalibrasi secara detail. Hubungi kami di halaman ini atau segera daftarkan diri Anda untuk pelatihan kalibrasi yang kami tawarkan.