Training Kalibrasi – Relay otomotif adalah salah satu komponen kecil yang sering dilupakan, padahal fungsinya sangat vital. Mulai dari lampu, klakson, kipas radiator, sampai fuel pump, banyak sistem listrik di kendaraan yang bergantung pada relay. Saat relay bermasalah, gejalanya bisa macam-macam: lampu tidak menyala, klakson mati, atau mesin sulit hidup. Di sinilah keterampilan memahami cara mengecek relay 4 kaki dengan multitester menjadi sangat bermanfaat.
Dengan pengujian relay listrik yang benar, kamu bisa membedakan apakah masalah ada pada relay, kabel, atau komponen lainnya. Selain menghemat biaya, kamu juga bisa mempercepat proses troubleshooting kerusakan relay mobil atau peralatan lain yang memakai relay.
Mengenal Relay 4 Kaki dan Cara Kerjanya
Apa itu Relay 4 Kaki?
Relay 4 kaki adalah jenis relay yang memiliki empat terminal utama, biasanya terdiri dari:
- Dua kaki untuk kumparan (coil)
- Dua kaki untuk kontak (switch)
Secara fungsi, relay bekerja seperti saklar yang dikendalikan oleh listrik. Saat kumparan diberi tegangan, medan magnet yang terbentuk akan menarik kontak sehingga rangkaian tertentu menjadi terhubung.
Dalam konteks pengujian relay 4 kaki, multitester (multitester digital atau analog) dipakai untuk memastikan:
- Kumparan masih memiliki resistansi normal
- Kontak bisa membuka dan menutup dengan baik saat kumparan diaktifkan
Ciri Relay yang Mulai Rusak
Sebelum masuk ke cara mengukur relay, ada baiknya kamu mengenali gejala kerusakan relay mobil atau relay listrik lain:
- Komponen yang dikendalikan relay kadang menyala, kadang tidak
- Ada bunyi klik dari relay, tapi beban tidak bekerja
- Tercium bau hangus pada relay
- Body relay terasa terlalu panas
- Tidak ada bunyi klik sama sekali saat diberi tegangan
Dari gejala ini, nanti akan dibuktikan dengan pemeriksaan relay memakai alat ukur listrik.
Persiapan Sebelum Pemeriksaan Relay
Alat yang Dibutuhkan
Untuk melakukan cara cek relay dengan benar, kamu memerlukan:
- Multitester digital (atau analog) dengan fungsi:
- Pengukuran resistansi (Ohm)
- Tes kontinuitas (buzzer)
- Sumber tegangan DC (misalnya aki 12 V atau power supply)
- Kabel jumper secukupnya
Multitester di sini berperan sebagai alat ukur listrik utama untuk membaca nilai resistansi kumparan dan tes kontinuitas relay.
Tips Keselamatan Saat Pengujian Relay Listrik
- Pastikan relay dilepas dari soket/rangkaian sebelum pengujian
- Jangan menyentuh kaki relay dengan tangan basah
- Atur skala multitester sesuai kebutuhan (Ohm atau kontinuitas)
- Perhatikan polaritas saat memberi tegangan ke kumparan
Dengan persiapan ini, cara memeriksa relay akan lebih aman dan hasilnya lebih akurat.
Cara Mengecek Relay 4 Kaki dengan Multitester
Bagian ini adalah inti panduan: langkah demi langkah cara mengecek relay 4 kaki agar kamu bisa langsung mempraktikkannya.
1. Identifikasi Kaki Kumparan dan Kaki Kontak
Setiap relay bisa punya penandaan yang sedikit berbeda, tetapi umumnya:
- Dua kaki berseberangan adalah kumparan (coil)
- Dua kaki lainnya adalah kontak (input dan output)
Cara sederhana untuk memulai pemeriksaan relay:
- Set multitester ke mode Ohm.
- Cek kombinasi kaki mana yang menunjukkan nilai resistansi puluhan hingga ratusan Ohm.
- Pasangan kaki yang menunjukkan nilai resistansi itulah kumparan relay.
- Pasangan lainnya biasanya menunjukkan kondisi terbuka (tak terbaca) pada posisi normal.
Langkah awal ini penting sebagai dasar cara mengukur relay sebelum lanjut ke tes berikutnya.
2. Mengukur Resistansi Kumparan Relay
Sekarang fokus pada kumparan:
- Tempatkan probe merah dan hitam multitester pada dua kaki kumparan.
- Baca nilai resistansi yang muncul.
Interpretasi hasil:
- Jika resistansi berada pada kisaran tertentu (misalnya puluhan hingga ratusan Ohm), kumparan kemungkinan masih baik.
- Jika terbaca “OL” atau tak terbaca sama sekali, kumparan putus.
- Jika resistansi sangat kecil (mendekati 0 Ohm), ada kemungkinan kumparan short.
Di titik ini, kamu sudah melakukan bagian penting dari pengujian komponen elektronik pada relay, khususnya bagian kumparan.
Baca juga: Cara Kalibrasi Gas Detector: Panduan Lengkap Prosedur, Standar, dan Interval Kalibrasi
3. Tes Kontak dengan Tes Kontinuitas Relay
Berikutnya, lakukan tes kontinuitas relay pada bagian kontak:
- Tanpa memberi tegangan ke kumparan, tempatkan probe multitester pada dua kaki kontak.
- Dalam kondisi normal, relay 4 kaki umumnya merupakan tipe NO (Normally Open), jadi tidak ada suara buzzer dan tidak ada kontinuitas.
- Sekarang beri tegangan DC ke kaki kumparan (misalnya 12 V).
- Saat kumparan diberi tegangan, dengarkan apakah ada bunyi klik dari relay.
- Di saat yang sama, cek kembali kontinuitas antara dua kaki kontak dengan multitester.
Interpretasi hasil:
- Jika saat kumparan aktif buzzer berbunyi dan muncul kontinuitas, berarti kontak bekerja baik.
- Jika tidak ada kontinuitas walaupun kumparan sudah aktif (dan terdengar klik), kemungkinan kontak relay rusak.
- Jika tanpa tegangan pun sudah ada kontinuitas, kontak mungkin lengket atau stuck.
Prosedur ini menggambarkan dengan jelas cara cek relay 4 kaki paling praktis dan umum dilakukan di bengkel maupun laboratorium.
4. Menyimpulkan Kondisi Relay
Setelah semua langkah pengukuran resistansi dan tes kontinuitas dilakukan, kamu bisa:
- Menentukan apakah relay masih layak pakai
- Mengidentifikasi letak kerusakan (kumparan atau kontak)
- Memutuskan perlu diganti atau belum
Pada titik ini, kamu sudah menerapkan secara penuh cara mengecek relay 4 kaki dengan multitester dari awal sampai analisis hasil.
Perbedaan Singkat dengan Cara Cek Relay 5 Kaki
Walaupun fokus utama adalah relay 4 kaki, banyak teknisi juga ingin tahu perbandingan dengan cara cek relay 5 kaki.
Tambahan Kontak pada Relay 5 Kaki
Relay 5 kaki umumnya memiliki:
- Dua kaki kumparan
- Tiga kaki kontak (Common, Normally Open, Normally Closed)
Prinsip dasar cara cek relay 5 kaki dengan multitester sebenarnya sama:
- Ukur resistansi kumparan seperti pada relay 4 kaki
- Gunakan tes kontinuitas untuk:
- Menentukan mana kaki NO
- Menentukan mana kaki NC
- Memastikan perpindahan kontak saat kumparan diaktifkan
Dengan memahami dua jenis ini, kamu akan lebih percaya diri melakukan pemeriksaan relay apa pun di kendaraan atau peralatan listrik.
Rekomendasi Pelatihan: Training Kalibrasi Kelistrikan yang Direkomendasikan bagi Teknisi dan Engineer
Tips Tambahan dan Kesalahan Umum Saat Mengecek Relay
Untuk mengoptimalkan hasil cara mengecek relay:
- Jangan menguji relay saat masih terhubung ke rangkaian karena pembacaan multitester bisa terganggu komponen lain.
- Gunakan multitester digital yang masih terkalibrasi dengan baik.
- Jangan berpatokan hanya pada bunyi klik; lakukan selalu pengujian relay listrik dengan pengukuran nyata.
- Simpan data hasil pengukuran jika kamu sering melakukan pengujian relay 4 kaki untuk perbandingan di masa depan.
Jika semua langkah di atas dilakukan dengan sabar dan teliti, kamu tidak hanya paham cara mengetahui relay rusak, tapi juga bisa melakukan diagnosis sistem kelistrikan dengan lebih profesional.
Dengan demikian, penguasaan cara mengecek relay 4 kaki dengan multitester akan menjadi bekal penting bagi teknisi, hobis otomotif, maupun siapapun yang sering berurusan dengan sistem kelistrikan dan pengujian komponen elektronik.
Jika kamu tertarik memperdalam kemampuan teknis di laboratorium, pelajari juga teknik kalibrasi dan interpretasi data alat ukur bersama SPIN Sinergi, partner terbaik untuk pelatihan profesional laboratorium. Hubungi kami untuk pelatihan teknis berkualitas.
