ISO 45001 Tentang Apa – Ketika berbicara tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), tidak ada jalan pintas. Setiap organisasi yang peduli terhadap karyawan dan operasionalnya pasti akan melibatkan diri dalam upaya untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Dalam perjalanan ini, banyak organisasi telah bergantung pada standar untuk memberikan kerangka kerja yang jelas dan terstruktur. Di antara standar-standar ini, dua yang sering dibandingkan adalah OHSAS 18001 dan ISO 45001. Tapi, benarkah keduanya sama? Mari kita telusuri.
Daftar Isi
ToggleISO 45001 Tentang Apa & Apa hubunganya dengan OHSAS 18001
Training ISO – Sebelum kita memulai perbincangan tentang ISO 45001 dan OHSAS 18001, mari kita kenali dulu apa yang sebenarnya dimaksud dengan standar keselamatan dan kesehatan kerja. Ini adalah panduan yang membantu organisasi untuk mengidentifikasi, mengurangi, dan mengendalikan risiko yang terkait dengan K3 dalam konteks operasional mereka. Dalam panduan ini, kita akan membahas OHSAS 18001, yang telah lama menjadi pilar bagi banyak organisasi, dan ISO 45001, yang sering dianggap sebagai penerusnya.
Latar Belakang OHSAS 18001
OHSAS 18001, yang merupakan singkatan dari Occupational Health and Safety Assessment Series, mulai diperkenalkan pada akhir 1990-an sebagai respons terhadap kebutuhan akan standar internasional untuk keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Sebelum kehadiran OHSAS 18001, banyak organisasi yang menghadapi tantangan dalam memastikan keselamatan dan kesehatan karyawan mereka karena kurangnya standar yang konsisten dan dapat diandalkan. Dengan hadirnya OHSAS 18001, organisasi memiliki panduan yang jelas untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko K3, membantu mereka untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat.
Salah satu alasan mengapa OHSAS 18001 begitu populer adalah karena fleksibilitasnya. Standar ini dapat diterapkan pada berbagai jenis organisasi, mulai dari perusahaan kecil hingga multinasional besar, dan di berbagai industri. Struktur OHSAS 18001 memungkinkan organisasi untuk menyesuaikan sistem manajemen K3 mereka sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka, sambil tetap memenuhi persyaratan dasar yang ditetapkan dalam standar. Elemen-elemen utama dari OHSAS 18001 meliputi kebijakan K3, perencanaan, implementasi, pemeriksaan, dan tindakan perbaikan serta peningkatan berkelanjutan.
Namun, dengan berkembangnya teknologi dan perubahan dalam praktik industri, standar OHSAS 18001 mulai dianggap kurang memenuhi kebutuhan modern. Inilah yang mendorong pengembangan ISO 45001 sebagai penerus yang lebih relevan dan komprehensif. OHSAS 18001 tetap menjadi dasar yang penting bagi banyak organisasi, tetapi dengan peralihan ke ISO 45001, ada peningkatan fokus pada integrasi dengan standar ISO lainnya dan pendekatan yang lebih holistik terhadap manajemen risiko K3. Meskipun OHSAS 18001 sudah tidak lagi diperbarui, banyak konsep dasarnya yang tetap berpengaruh dan menjadi fondasi bagi pengembangan standar K3 di masa depan.
ISO 45001 Tentang Apa
ISO 45001 adalah standar internasional yang dirancang untuk membantu organisasi dari berbagai ukuran dan sektor dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Diterbitkan secara resmi oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) pada Maret 2018, ISO 45001 menggantikan OHSAS 18001 sebagai standar global yang diakui untuk manajemen K3. Standar ini dirancang untuk lebih mudah diintegrasikan dengan standar ISO lainnya, seperti ISO 9001 (Manajemen Mutu) dan ISO 14001 (Manajemen Lingkungan), berkat Struktur Tingkat Tinggi (High-Level Structure) yang digunakannya. Struktur ini memfasilitasi penerapan pendekatan yang lebih holistik dalam manajemen risiko dan kepatuhan terhadap berbagai persyaratan.
Keunggulan utama ISO 45001 dibandingkan dengan pendahulunya adalah penekanannya pada partisipasi aktif dari semua level organisasi, terutama karyawan. ISO 45001 mengharuskan keterlibatan pekerja dalam proses identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan pengambilan keputusan yang terkait dengan K3. Hal ini bertujuan untuk menciptakan budaya keselamatan yang lebih kuat dan memastikan bahwa semua pihak merasa memiliki tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan di tempat kerja. Selain itu, standar ini juga menekankan pentingnya kepemimpinan dan komitmen dari manajemen puncak untuk memastikan keberhasilan penerapan sistem manajemen K3.
Data terbaru menunjukkan bahwa penerapan ISO 45001 telah mengalami peningkatan signifikan di seluruh dunia. Menurut ISO Survey yang diterbitkan pada tahun 2022, jumlah organisasi yang mendapatkan sertifikasi ISO 45001 terus meningkat, yang menunjukkan bahwa semakin banyak perusahaan menyadari pentingnya standar ini dalam meningkatkan kinerja K3 mereka. Di era pasca-pandemi, banyak perusahaan melihat adopsi ISO 45001 sebagai langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan operasional dan kesejahteraan karyawan. Dengan demikian, ISO 45001 tidak hanya menjadi alat untuk mematuhi regulasi, tetapi juga sebagai bagian integral dari strategi bisnis yang berkelanjutan.
Baca juga: ISO 14001 Tentang Apa: Kontribusinya Terhadap Penyusunan Dokumen AMDAL
Perbandingan antara OHSAS 18001 dan ISO 45001
Sekarang, mari kita lihat perbedaan antara kedua standar ini.
Pendekatan dan Filosofi Dasar
OHSAS 18001 terutama berfokus pada kepatuhan hukum dan kebijakan internal, sedangkan ISO 45001 mengadopsi pendekatan yang lebih berorientasi pada pengelolaan risiko.
Struktur dan Elemen Standar
ISO 45001 memperkenalkan Struktur Tingkat Tinggi (High-Level Structure), yang membuatnya lebih mudah diintegrasikan dengan standar ISO lainnya seperti ISO 9001 (Manajemen Mutu) dan ISO 14001 (Manajemen Lingkungan). OHSAS 18001, di sisi lain, memiliki struktur yang lebih kaku.
Penerapan dan Persyaratan Spesifik
ISO 45001 menekankan partisipasi pekerja secara aktif dalam pengelolaan risiko K3, sementara OHSAS 18001 cenderung lebih fokus pada tanggung jawab manajemen.
Manfaat Beralih dari OHSAS 18001 ke ISO 45001
Meskipun beralih dari OHSAS 18001 ke ISO 45001 mungkin tampak seperti tugas yang menakutkan, ada banyak manfaat yang bisa didapat dari transisi ini. ISO 45001 membawa pendekatan yang lebih holistik dan terintegrasi, yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem manajemen K3 Anda.
Tantangan dalam Transisi ke ISO 45001
Namun, tidak ada perubahan besar yang datang tanpa tantangan. Tantangan yang mungkin dihadapi dalam transisi ke ISO 45001 termasuk persiapan yang intensif, sumber daya yang diperlukan, dan mengatasi perbedaan dalam persyaratan spesifik antara dua standar.
Langkah-langkah Implementasi ISO 45001
Untuk membantu mengatasi tantangan ini, langkah-langkah implementasi yang sistematis dan terstruktur sangat diperlukan. Ini termasuk persiapan awal, pelatihan, audit, dan peninjauan manajemen yang berkelanjutan.
Biar lebih mudah dipahami coba lihat tabel ini
Perbandingan | OHSAS 18001 | ISO 45001 |
---|---|---|
Pendekatan | Berfokus pada kepatuhan hukum dan kebijakan internal. | Menekankan manajemen risiko dan partisipasi aktif karyawan. |
Struktur | Tidak menggunakan Struktur Tingkat Tinggi (High-Level Structure). | Menggunakan Struktur Tingkat Tinggi untuk integrasi dengan standar ISO lainnya. |
Keterlibatan Pekerja | Tidak menekankan partisipasi aktif karyawan. | Mengharuskan keterlibatan aktif pekerja dalam proses manajemen K3. |
Kepemimpinan | Kurang menekankan peran dan komitmen manajemen puncak. | Menekankan peran dan komitmen manajemen puncak dalam menciptakan budaya keselamatan. |
Kesimpulan
Dengan demikian, meskipun OHSAS 18001 dan ISO 45001 memiliki banyak kesamaan, perbedaan mereka yang signifikan dalam pendekatan, struktur, dan persyaratan spesifik menunjukkan bahwa ISO 45001 adalah langkah maju yang signifikan dalam pengelolaan risiko K3. Salah satu perbedaan utama adalah ISO 45001 yang mengadopsi Struktur Tingkat Tinggi (High-Level Structure), membuatnya lebih mudah diintegrasikan dengan standar ISO lainnya seperti ISO 9001 dan ISO 14001. Selain itu, ISO 45001 menekankan partisipasi aktif dari karyawan dan komitmen manajemen puncak, yang berkontribusi pada budaya keselamatan yang lebih kuat di seluruh organisasi. Ini bukan hanya tentang kepatuhan terhadap peraturan, tetapi tentang membangun sistem manajemen yang proaktif dan berkelanjutan untuk mengelola risiko K3.
Menurut laporan terbaru dari ISO, jumlah organisasi yang telah mendapatkan sertifikasi ISO 45001 meningkat sebesar 20% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan semakin banyak perusahaan yang melihat manfaat jangka panjang dari standar ini, termasuk peningkatan kinerja keselamatan, pengurangan insiden, dan peningkatan reputasi perusahaan. Banyak perusahaan besar, termasuk beberapa di industri manufaktur dan konstruksi, telah melaporkan peningkatan signifikan dalam efisiensi operasional dan kepuasan karyawan setelah beralih ke ISO 45001. Ini menunjukkan bahwa standar ini tidak hanya relevan tetapi juga krusial dalam dunia kerja yang terus berkembang.
Bagi organisasi yang ingin terus meningkatkan sistem manajemen K3 mereka dan memastikan keselamatan serta kesejahteraan karyawan, mengikuti pelatihan ISO 45001 adalah langkah yang bijaksana. Pelatihan ini akan memberikan pemahaman mendalam tentang persyaratan standar, teknik implementasi yang efektif, dan cara mengintegrasikannya dengan sistem manajemen yang sudah ada. Selain itu, pelatihan ini juga membantu meningkatkan kompetensi internal dan memastikan bahwa organisasi Anda dapat menghadapi tantangan K3 dengan percaya diri. Jangan lewatkan kesempatan untuk memperkuat budaya keselamatan di tempat kerja Anda.
Rekomendasi Pelatihan ISO
Yuk, pelajari lebih lanjut tentang ISO dan gimana sertifikasi ISO bisa menguntungkan organisasi Anda dengan mengikuti Pelatihan ISO yang diselenggarakan provider training profesional terpercaya. Anda bisa hubungi kami di halaman ini atau kontak via WhatsApp di nomor 0813-2145-5501 untuk meminta penawaran training ISO yang Anda perlukan.Kalau butuh bantuan perihal sertifikasi ISO, coba deh konsultasikan dengan kami di 0813-2117-0714. SPIN Training Consulting sebagai Konsultan ISO berpengalaman lebih dari 15 tahun akan membantu pengajuan dari awal hingga akhir.